Deep Learning & Machine Learning merupakan topik yang sedang nge-trend dikalangan akademisi ataupun professional. Untuk membedakannya memang rumit. Tapi, untuk sederhananya, deep learning adalah bagian dari machine learning. Secara spesifik, deep learning adalah evolusi selanjutnya dari machine learning. Lebih rumit, dan lebih canggih.
AI AlphaGo-Google DeepMind
Pada tahun 2014 Google membeli startup asal Inggris yaitu DeepMind. DeepMind menjadi laboratorium utama Google untuk mengembangkan dan meneliti artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Hari ini kepala DeepMind Demis Hassabis mengumumkan bahwa mereka membuat sebuah AI yang bisa mengalahkan manusia pada permainan tradisional Cina yaitu Go. Permainan ini secara luas dianggap sebagai patokan kemampuan AI untuk berpikir.
Divisi Google mengumumkan temuan penuh mereka di jurnal penelitian Nature. Kompleksitas permainan Go timbul dari banyak orang dengan banyak kemungkinan kombinasi. Dengan demikian, untuk bisa memenangkan pertandingan Go menggunakan metode AI tradisional yaitu dengan menghitung semua gerakan yang mungkin tidak bekerja.
Pendekatan DeepMind melibatkan sistem AI yang disebut AlphaGo yang memiliki 12 jaringan saraf yang berbeda yang mengandung jutaan koneksi seperti neuron. Salah satunya bertanggung jawab untuk memilih langkah selanjutnya, sementara yang lain memprediksi siapa yang akan memenangkan pertandingan. AlphaGo dianalisis 30 juta pergerakan dari ahli manusia dalam bermain game dan akhirnya AlphaGo mampu memprediksi 57% langkah manusia selanjutnya dari total waktu.
AlphaGo menciptakan strategi baru sendiri, diuji internal dengan bermain ribuan game dan membuat perubahan dengan menggunakan proses yang disebut reinforcement learning (penguatan pembelajaran).
Pernah mengalahkan manusia
Google menciptakan program komputer yang belajar bermain sebuah game sejenis catur dari China bernama Go. Dengan bermain melawan pemain Go profesional, deep learning AlphaGo mempelajari bagaimana ia bermain di tingkat yang belum terjamah sebelumnya dalam kecerdasan buatan. AlphaGo terus berkembang hingga akhirnya mampu mengalahkan pemain Go profesional pada Maret 2016 lalu.
Divisi Google mengumumkan temuan penuh mereka di jurnal penelitian Nature. Kompleksitas permainan Go timbul dari banyak orang dengan banyak kemungkinan kombinasi. Dengan demikian, untuk bisa memenangkan pertandingan Go menggunakan metode AI tradisional yaitu dengan menghitung semua gerakan yang mungkin tidak bekerja.
Pendekatan DeepMind melibatkan sistem AI yang disebut AlphaGo yang memiliki 12 jaringan saraf yang berbeda yang mengandung jutaan koneksi seperti neuron. Salah satunya bertanggung jawab untuk memilih langkah selanjutnya, sementara yang lain memprediksi siapa yang akan memenangkan pertandingan. AlphaGo dianalisis 30 juta pergerakan dari ahli manusia dalam bermain game dan akhirnya AlphaGo mampu memprediksi 57% langkah manusia selanjutnya dari total waktu.
AlphaGo menciptakan strategi baru sendiri, diuji internal dengan bermain ribuan game dan membuat perubahan dengan menggunakan proses yang disebut reinforcement learning (penguatan pembelajaran).
Pernah mengalahkan manusia
0 comments: